Kamis, 16 Januari 2014

Pentingnya Pemanasan dan Pendinginan untuk Olahraga


Aktivitas fisik makin diperlukan untuk  menyehatkan badan. Namun karena tidak setiap orang rutin melakukan latihan fisik, maka tak jarang timbul masalah, seperti terkilir, terjatuh, kejang otot, atau gangguan persendian, dan putusnya urat keting sering kali terjadi.
Apapun bentuk kegiatan fisik, termasuk berolahraga, memerlukan tindakan awal sebagai persiapan. Terlebih bagi mereka yang belum pernah, atau sudah lama tidak melakukan kegiatan fisik dan baru akan memulai kembali. Tindakan awal itu berupa peregangan dan pemanasan.

Agar lentur
Peregangan dilakukan pada awal kegiatan fisik, apalagi kalau memilih berolahraga untuk melenturkan sekujur sendi, otot, dan urat. Apabila sekujur tubuh lentur, maka kegiatan fisik menjadi lancar tanpa gangguan. Terlebih pada olahraga untuk mengejar prestasi.
Melenturkan sekujur sendi, otot, dan urat menjadikan gerakan tubuh berkembang lebih tangkas tanpa ada hambatan atau menimbulkan gangguan. Setiap gerakan akan berlangsung mulus. Apalagi bila membutuhkan gerakan-gerakan yang halus, tepat, dan terukur, maka kelenturan sendi, otot, dan urat sangat diperlukan.
Jika melakukan kegiatan fisik, apalagi yang keras dan berat, tidak didahului oleh peregangan, maka bisa saja terjadi kekencangan otot, bahkan bisa menyebabkan terkoyaknya otot atau putusnya urat. Gerakan dan posisi tubuh yang salah saat melakukan kegiatan fisik, dapat merusak perangkat alat gerak tubuh, seperti patah tulang .
Setelah peregangan, wajib dilanjutkan dengan pemanasan. Selama pemanasan berarti gerakan ringan mulai dilakukan. Selain mulai menggerakkan sendi, otot, dan urat, jantung dan paru-paru juga mulai bergiat lebih keras. Pada saat itu perangkat alat gerak tubuh, sistem jantung dan pembuluh darah juga lebih laju bergiat. Hal ini penting karena kerja jantung tidak boleh langsung meningkat secara mendadak.
Apabila proses peregangan dan pemanasan berlangsung memadai, maka kecelakaan pada saat melakukan kegiatan fisik atau berolahraga tidak akan terjadi. Tak jarang terjadi gangguan keseimbangan tubuh yang dapat mendatangkan masalah, karena langsung melakukan kegiatan fisik sebelum segala sesuatunya dipersiapkan terlebih dulu.

Tidak langsung akselerasi
Masalah sering timbul bagi pemula yang melakukan kegiatan fisik. Mereka yang sudah terbiasa bergiat fisik pun perlu perhatian lebih apabila setelah sekian lama jeda dan baru akan memulai beraktivitas fisik kembali, seringan apapun itu dilakukan. Bahkan sewaktu melakukan pekerjaan sehari hari di rumah sekalipun bagi yang tidak terbiasa, dapat menimbulkan masalah.
Keluhan kejang atau nyeri otot sehabis melakukan kegiatan fisik acap kali dialami oleh mereka yang masih tergolong pemula. Oleh karena itu maka perlu diatur agar pada saat memulai kegiatan fisik tidak langsung berat baik dari segi durasi maupun bebannya pada tubuh. Apalagi jika memilih olahraga yang high impact seperti sepak bola, angkat berat, dan sejenisya.
Dalam hal durasi, bagi yang pemula pada hari pertama cukup beberapa menit saja. Baru kemudian ditambah pada hari-hari berikutnya, sehingga dalam seminggu baru mencapai durasi penuh. Apabila tidak menimbulkan keluhan berarti, maka melakukan kegiatan fisik yang sama penuhnya boleh dilanjutkan.
Pada mereka yang sudah terbiasa melakukan kegiatan fisik juga sering menimbulkan masalah, jika sudah lama jeda dan tidak melakukannya sama sekali. Pada kondisi demikian pun perlu diperhatikan masalah peregangan dan pemanasannya. Bila langsung terjun berat dan berdurasi penuh, bisa saja terjadi kecelakaan yang tak dikehendaki. Maka perlakuannya sama dengan yang masih pemula, pada awalnya yang ringan dan tidak langsung berdurasi lama terlebih dulu.

Pendinginan juga perlu
Pendinginan juga tentu diperlukan. Setelah sekujur tubuh bergiat penuh, dan sejalan dengan itu sistem jantung serta pembuluh darah ikut sama bergiat pula, dimana aliran darah yang deras, degup jantung yang memburu, kembang kempis paru-paru yang lebih melaju, maka perlu dilakukan pengenduran secara berangsur-angsur pula. Untuk itulah tubuh masih terus perlu digerakkan dan tidak langsung berhenti mendadak memasuki proses pendinginan.
Sambil menghela napas lebih panjang dan lebih dalam, lengan, tungkai, dan kaki masih tetap digerakkan. Dengan cara demikian, akan membantu sistem jantung dan pembuluh darah mampu menyesuaikan diri dengan semakin mengendurnya aktivitas tubuh.
Gerakan-gerakan halus, lambat, dan selemas mungkin akan membantu berlangsungnya proses pendinginan fisik. Proses ini bertambah mulus bila disertai dengan alunan musik lembut. Dengan begitu, segala aktivitas fisik akan mengendur secara berangsur-angsur dan sempurna, tanpa adanya gangguan, atau hal yang merugikan tubuh.
Kondisi tubuh yang lebih hangat sehabis melakukan kegiatan fisik, juga perlu dibuat lebih dingin. Misalnya dengan minum air sejuk untuk menetralkan kelebihan suhu tubuh akan membantu. Bila tersedia, bisa memilih air es juga. Segelas air dengan dua-tiga butir es batu cukup membantu untuk mendinginkan suhu tubuh kembali.***

Dr. Handrawan Nadesul
Pengasuh Rubrik Kesehatan di Sejumlah Media, Pengamat Kesehatan, Health Motivator, Penulis 76 Buku Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar