Kamis, 27 Maret 2014

Ibu Menyusui Perlu Minum Susu?

Susu sapi memang minuman bergizi. Seberapa perlukah ibu menyusui mengkonsumsi susu sapi atau produk berbahan dasar susu? Perlu-tidaknya ibu menyusui minum susu (sapi) – atau produk berbahan dasar susu – termasuk pertanyaan yang sering kali diajukan dalam tanya-jawab seputar menyusui. Salah satu penyebabnya, banyak ibu menyusui yang – karena satu dan lain hal – sebenarnya tidak suka atau tidak terbiasa minum susu, sementara begitu banyak anjuran minum susu atau informasi tentang pentingnya minum susu bagi ibu menyusui.
Kita akan lihat, seberapa perlukah sebenarnya ibu menyusui minum susu, atau mengkonsumsi produk berbahan dasar susu?

Minum Susu demi Ibu
The Alabama Cooperative Extension System (Alabama A&M University and Auburn University), mempublikasikan materi berjudul Nutrition For The Nursing Mother dalam situsnya. Di dalamnya disebutkan, “Anda sebaiknya minum 3 gelas susu dan makan makanan tinggi kalsium seperti keju, yogurt, atau bahkan es susu dan es krim. Kalau tidak, Anda sebaiknya minta suplemen kalsium pada dokter. Kalsium penting bagi Anda agar tetap sehat. (Kalsium dalam ASI tidak dipengaruhi oleh kalsium dalam diet Anda.)”. Perhatikan bahwa tujuan dianjurkannya ibu menyusui minum susu, makan keju, yogurt dan sebagainya adalah untuk mendapatkan kalsium, karena kalsium penting untuk kesehatan ibu, tapi tidak mempengaruhi kandungan (kalsium) ASI. Dengan kata lain, minum susu bagi ibu menyusui adalah demi kesehatan ibu sendiri. Bukan demi air susunya.
Tidak adanya hubungan antara minum susu dengan produksi ASI ini secara lebih tegas diungkapkan Jack Newman, MD, FRCPC – dokter Amerika Serikat yang aktif menjernihkan mitos-mitos menyusui. Dalam salah satu pembahasan mitosnya yang disebarkannya secara gratis ia menyebutkan, “Seorang ibu menyusui tidak perlu minum susu dalam rangka menghasilkan susu.” Ibu menyusui, imbuh Newman, sebaiknya mencoba makan diet seimbang, tapi tidak perlu makan makanan khusus (dan minum minuman khusus) atau menghindarkan makanan tertentu.

Jika Tak Suka Susu
Bagaimana jika ibu tidak suka susu? Sherly Lyn Parpia Khan, seorang leader La Leche League dari Roma, Italia menyebutkan, “Susu dan keju adalah bagian penting dari menu banyak orang. Yang lainnya tumbuh sehat tanpa susu atau keju. Dalam beberapa kasus, tidak perlu mengenalkan susu dan keju ke dalam diet atau meningkatkan konsumsinya, khususnya jika ibu tidak suka atau tidak bisa mentolerirnya.” Demikian seperti dikutip dari Maternal Nutrition during Breastfeeding, dalam publikasi resmi La Leche League, NEW BEGINNINGS, edisi Maret-April 2004.
Tapi bagaimana ibu menyusui memastikan kecukupan kalsiumnya, kalau ia tak suka susu atau produk berbahan dasar susu? Parpia Khan menyebut segudang alternatif: ikan kalengan (tulang lunak), padi-padian utuh atau tepung padi-padian kasar, sayuran berdaun hijau, biji kacang-kacangan, buah kering, ayam tulang lunak, biji wijen, tofu, tortila dan ganggang laut. Masih kurang? Ikan teri, bandeng presto, tahu-tempe… PG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar